Rumah prefabrikasi atau yang juga kerap disebut rumah prefab merupakan rumah yang terbuat dari komponen buatan atau rakitan pabrik menjadi panel modular. Modul yang sudah siap lantas dibawa ke lokasi bangunan dan disusun sesuai desain. Dengan demikian, pembangunan rumah pun jadi lebih cepat dan mudah.
Hunian model ini sebenarnya sudah ada di Indonesia sejak tahun 1960-an untuk memenuhi kebutuhan perumahan bagi karyawan perusahaan pertambangan dari asing khususnya. Masyarakat kala itu lebih familier dengan sebutan rumah portacamp. Namun, perkembangan rumah prefab mulai kembali marak dalam tiga tahun terakhir meski hingga kini implementasinya masih belum terlalu luas.
Rumah prefab sesungguhnya menjadi alternatif bangunan tempat tinggal masa kini. Harga rumah prefabrikasi yang lebih terjangkau dibandingkan rumah konvensional menjadi salah satu keunggulan utamanya. Selain itu, rumah prefab juga memiliki sifat tahan gempa karena struktur desain yang digunakan sehingga sangat cocok dengan kondisi alam di Indonesia. Tak lupa, bahan-bahan pembuatan rumah prefab berasal dari bahan-bahan ramah lingkungan dan minim limbah sehingga mampu mengurangi emisi CO2.
Berapa Harga Pembuatan Rumah Prefabrikasi?
Tempat tinggal merupakan kebutuhan dasar bagi tiap individu. Sayangnya, memenuhi kebutuhan dasar yang satu ini jadi makin sulit karena harga properti yang makin melambung tiap hari. Anda pun harus menyiapkan setidaknya ratusan juta rupiah untuk mempunyai sebuah rumah di kawasan urban.
Sementara itu, Anda dapat memangkas anggaran pembuatan rumah hingga 50 persen dengan menggunakan konsep rumah prefabrikasi untuk model rumah konvensional serupa. Biaya pembuatan rumah prefab menjadi jauh lebih ekonomis karena material yang digunakan. Pasalnya, bahan-bahan rumah prefabrikasi dibuat di pabrik dan dalam jumlah besar sekaligus.
Harga rumah prefabrikasi mulai puluhan juta rupiah saja. Sebagai gambaran, Anda dapat melihat biaya pembuatan rumah prefab ‘Risha’ dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Pembangunan Risha pada dasarnya menggunakan konsep modular atau knock down. Konsep ini menggabungkan panel-panel beton dengan baut alih-alih semen dan bata. Dua komponen utama ini mempunyai harga relatif lebih terjangkau dan tidak fluktuatif dibandingkan semen dan bata secara umum.
Rumah yang dibangun adalah tipe 33. Harga panel terdiri atas:
- komponen P1 senilai Rp110.000 per meter persegi;
- komponen P2 senilai Rp100.000 per meter persegi;
- komponen P3 senilai Rp90.000 per meter persegi;
- panel dinding senilai Rp160.000 per meter persegi; dan
- panel kusen senilai Rp50.000 per meter persegi.
Pembangunan Risha memerlukan sebuah modul berukuran 3 x 3 m. Setiap modul ukuran tersebut terdiri dari 24 buah komponen P1, 8 buah komponen panel P2, dan 8 buah komponen panel P3. Artinya, setiap modul hanya memerlukan dana sekitar 4 jutaan rupiah.
Adapun rincian kebutuhan panel untuk sebuah rumah Risha tipe 33 adalah sebagai berikut.
- Panel struktur (gabungan komponen P1, P2, dan P3) dengan luas 142 m2
- Panel dinding dengan luas 44m2
- Panel kusen dengan luas 44m2
- Pelengkap lainnya seperti atap, kaca, sanitair, dan lain-lain
Jika ditotal, biaya yang diperlukan untuk membangun sebuah rumah prefab Risha tipe 33 adalah sebesar 50 jutaan rupiah saja. Sangat terjangkau dibandingkan properti serupa lainnya yang dibangun dengan metode konvensional lainnya, bukan?
Hal Apa Saja yang Memengaruhi Biaya Pembuatan Rumah Prefabrikasi?
Biaya pembangunan sebuah rumah prefab satu dengan lainnya sangat mungkin tidak sama kendati modelnya percis. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut.
Material
Rumah prefab banyak dinilai terbatas dalam hal ketersediaan pilihan. Faktanya, kini material yang digunakan untuk membangun rumah prefabrikasi tidak berbeda dibandingkan rumah konvensional lainnya. Bahan-bahan tersebut bahkan juga ada yang tergolong high end.
Sebagai gambaran, model rumah prefab di Amerika Serikat dan Kanada (biasa disebut dengan istilah manufactured house) bertumpu pada struktur baja. Hunian ini merujuk pada mobile home alias caravan yang sudah ada lebih dulu sebagai rumah dinamis selama hampir empat abad lamanya. Sementara itu, Jepang dan negara-negara di Eropa- (terutama di kawasan Baltik) lebih banyak menggunakan kayu sebagai material utama bangunan.
Adapun saat ini perkembangan material rumah prefabrikasi kian luas, seperti baja ringan, beton pracetak, baja ringan, kayu lapis, dan lain-lain. Penggunaan bahan-bahan daur ulang dan teknologi yang ramah lingkungan seperti solar maupun hybrid power system pun makin masif. Konsep eco friendly ini turut meningkatkan implementasi rumah prefab terutama di negara-negara maju.
Tentunya, perbedaan material yang digunakan akan berdampak pada biaya pembangunan rumah prefab. Masing-masing material mempunyai kelebihan dan kekurangannya sendiri yang harus disesuaikan dengan bujet maupun kebutuhan Anda. Sebagai contoh, bahan baja memiliki harga lebih tinggi dibandingkan bahan beton bertulang. Namun di sisi lain, lebih mahalnya harga baja sebanding dengan kepraktisan penggunaannya.
Lokasi
Logistik adalah salah satu komponen tak kalah penting dalam pengerjaan rumah—termasuk jenis prefabrikasi sekalipun. Pada dasarnya, material rumah prefab dibuat pada lokasi yang berbeda dengan lokasi proyek atau lahan yang akan dikerjakan. Material akan diselesaikan terlebih dahulu di pabrik, baru kemudian diangkut menuju lokasi proyek menggunakan alat khusus seperti crane.
Jarak tersebut tentu menjadi faktor tersendiri yang berdampak pada harga rumah prefabrikasi. Makin jauh jarak antara lokasi pembuatan dan penyiapan material dengan lahan yang akan ditempati, makin besar pula biaya logistik yang harus Anda keluarkan.
Desain
Faktor desain sudah pasti menjadi pembeda mutlak harga antara sebuah rumah prefab satu dengan lainnya. Kompleksitas dan luas akan menentukan seberapa tinggi biaya pembangunan yang harus Anda keluarkan. Makin kompleks atau makin luas lahan bangunan yang akan dikerjakan, makin tinggi pula harga konstruksi.
Misalnya, rumah dua lantai memerlukan biaya lebih besar dibandingkan rumah satu lantai karena memerlukan material lebih kuat, struktur lebih saksama, dan komponen tambahan seperti railing, dak, dan tangga. Pun demikian rumah satu lantai dengan model rumah panggung akan menghasilkan biaya lebih tinggi dibandingkan rumah satu lantai dengan model langsung menempel di atas tanah.
Detail pada aksen turut berdampak pada ongkos pembangunan. Rumah dengan lantai keramik memerlukan biaya lebih besar dibandingkan rumah dengan lantai yang hanya berupa coran beton. Tak lupa, rumah prefab bahan panel baja (material yang populer dipakai) memerlukan plafon cukup tinggi guna menjaga udara dalam rumah tetap sejuk hingga setidaknya tiga meter.
Lama Pengerjaan
Jasa adalah komponen biaya lain yang akan berpengaruh terhadap besarnya ongkos pembangunan rumah prefab. Sebuah rumah prefab dapat selesai hanya dalam hitungan hari atau minggu saja. Makin cepat pengerjaan diselesaikan, makin murah pula biaya jasa yang Anda tanggung.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi lamanya pengerjaan rumah prefabrikasi. Selain desain, kondisi lingkungan lahan dan keterampilan tenaga ahli juga berperan penting. Itulah sebabnya, pertimbangkan dengan baik memilih tim kontraktor yang akan menangani pembuatan rumah prefab Anda sehingga keseluruhan biaya yang dikeluarkan telah dihitung seefisien mungkin tanpa menanggalkan kualitas.
Apa yang Perlu Diperhatikan Saat Membangun Rumah Prefabrikasi?
Rumah prefabrikasi sangat cocok bagi Anda yang menginginkan hunian berkualitas ramah kantong, ramah lingkungan, praktis, cepat selesai, dan bahkan tahan gempa. Namun untuk memenuhi seluruh aspek tersebut, Anda perlu memperhatikan beberapa hal penting sebagai berikut.
Kondisi Lahan
Tekstur tanah pada lahan yang akan dibangun rumah prefab harus dicermati lebih detail. Seperti contoh, kondisi tanah yang datar dan miring akan memerlukan desain berbeda agar tetap memiliki kualitas bangunan yang baik. Terlebih lagi, Anda menginginkan hunian yang tahan gempa hingga kekuatan tinggi.
Kondisi lahan juga akan berpengaruh terhadap pengantaran bahan prefab nantinya. Jika terlampau sulit, bisa jadi Anda justru harus mengeluarkan dana tambahan karena memerlukan alat lebih spesifik maupun waktu pengerjaan lebih lama. Maka dari itu, survei lapangan harus dilakukan sedini mungkin untuk meminimalkan beberapa risiko teknis seperti ini.
Pemilihan Arsitek dan Desain
Penggunaan jasa arsitek dalam membangun rumah pribadi masih belum terlalu lazim, terutama di kawasan luar ibu kota. Alasan paling umum yang dikemukakan adalah karena biaya jasa arsitek mahal atau hanya akan menambah bujet yang harus dikeluarkan.
Arsitek yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam merancang bangunan justru akan membantu Anda memiliki hunian terbaik dengan segala keterbatasan sumber daya yang ada. Arsitek akan membuat rumah dalam hunian terbatas sekalipun tetap terasa luas dengan pemanfaatan teknik-teknik tertentu. Selain itu, arsitek akan menganjurkan pemilihan material dan desain bangunan yang paling minim risiko sesuai kebutuhan. Dengan begitu, kecil kemungkinan Anda harus mengeluarkan dana lebih untuk perbaikan ini-itu di masa mendatang.
Di samping itu, rumah prefab yang tergolong cukup baru (meski sudah ada sejak lebih dari 50 tahun lalu) memerlukan pengetahuan yang benar-benar tepat. Arsitek memiliki skill ini untuk membuat hunian konsep prefabrikasi Anda nyaman sesuai harapan. Arsitek akan membuat rancangan sangat detail tentang kekokohan bangunan sesuai lanskap, efisiensi lahan, dan faktor-faktor lain yang jarang disadari oleh masyarakat awam.
Pemilihan Material
Material rumah prefabrikasi didominasi oleh bahan logam dan antirayap seperti beton pracetak, baja, gypsum, fiber semen, dan kayu partikel. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan serta kebutuhan desain yang berbeda-beda.
Perusahaan yang memproduksi komponen tersebut umumnya menjual seluruh kebutuhan rumah prefab dalam satu paket. Anda cukup memilih paket sesuai selera maupun bujet. Jalur untuk plumbing pun bahkan sudah disediakan sehingga Anda dapat langsung menghubungkannya satu sama lain sampai ke jalur pembuangan di dapur, kamar mandi, dan tempat mencuci. Nantinya Anda hanya tinggal menambahkan kusen pintu, jendela, dan beberapa tambahan lain sesuai desain. Adapun desain layout bisa Anda tentukan sendiri.
Bagaimana Perbandingan Biaya Rumah Tradisional dengan Rumah Prefabrikasi?
Seperti yang disebutkan sebelumnya, harga rumah prefabrikasi yang lebih terjangkau menjadi salah satu keunggulan utama jenis hunian ini. Namun sebenarnya, seberapa signifikan perbandingan antara biaya pembangunan rumah prefab dan rumah tradisional atau konvensional?
Pada dasarnya, terdapat dua hal utama yang memengaruhi perbedaan biaya tersebut, yakni harga material dan ongkos pekerja. Untuk selengkapnya, berikut adalah penjelasan dan ilustrasi perhitungan keduanya.
Perbandingan Biaya Material
Kini ada banyak cara yang dapat Anda lakukan untuk membangun sebuah rumah dengan metode konvensional agar lebih hemat. Salah satunya adalah menggunakan semen mortar sebagai pengganti semen biasa. Kendati harga satuan semen mortar memang lebih mahal dibandingkan semen biasa, pemakaiannya lebih cepat, irit, dan tidak banyak tukang sehingga dapat mengurangi beban ongkos lainnya.
Di samping itu, ada pula beberapa alternatif pengganti bata sebagai dinding seperti batako. Bahan ini mempunyai dimensi lebih besar sehingga jumlah yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan batu bata. Selain itu, ukuran yang lebih besar juga mempersingkat waktu instalasi.
Dalam ukuran standar, sebuah dinding rumah yang dibangun dengan metode tradisional (semen dan pasir) memerlukan biaya sekitar Rp170.000 hingga Rp190.000 per meter persegi. Sementara itu, sebuah rumah prefab memerlukan biaya sekitar Rp2.500.000 hingga Rp5.000.000 per meter persegi. Rentang harga tersebut pun bergantung pada material yang dipilih.
Sepintas, harga pembangunan rumah dengan metode konvensional memang lebih ekonomis. Namun, rerata seorang tukang dapat menyelesaikan luasan bangunan hanya sekitar 8 sampai 12 meter persegi setiap harinya; itu pun sangat tergantung dari ketebalan adukan, kualitas dan kinerja tukang, dan lain-lain. Belum lagi, masih ada pengerjaan untuk plumbing, tukang batu, dan sebagainya untuk menyelesaikan pekerjaan.
Sebagai perbandingan lebih sederhana, harga sebuah rumah tradisional tipe 45 yang paling murah setara dengan harga dua rumah prefabrikasi berukuran sedang atau sebuah rumah prefabrikasi dengan ukuran yang besar dan megah sekaligus. Perbandingan keduanya bahkan mencapai hingga 50%.
Perbandingan Biaya Jasa
Periode pengerjaan rumah prefab dapat dibagi ke dalam dua waktu besar: proses pembuatan modul di pabrik dan perakitan di lokasi proyek. Komposisi waktu terbesar adalah pada fase pertama, tetapi dengan lebih banyak tenaga mesin. Selain itu, biaya tersebut sudah termasuk dalam biaya yang Anda keluarkan untuk membeli material sehingga tidak ada lagi ongkos tambahan.
Fase kedua, perakitan di proyek, adalah periode yang memerlukan perhitungan lebih rinci untuk pengeluaran jasa. Namun, perakitan dapat selesai hanya dalam hitungan hari atau beberapa minggu saja. Hal ini bergantung pada kualitas dan kuantitas tenaga kerja yang Anda gunakan.
Seperti contoh Anda akan membangun rumah tipe 36. Asumsikan Anda menggunakan jasa lima orang tukang dengan upah per hari Rp75.000.
Standar durasi pembangunan sebuah rumah konvensional paling cepat berkisar antara tiga hingga empat bulan. Jika bangunan selesai lebih cepat, maka Anda perlu mempertanyakan kualitasnya. Sementara itu, durasi pembangunan sebuah rumah prefab dapat selesai dalam jangka waktu 10 hingga 14 hari.
Dengan demikian, setidak-tidaknya biaya jasa yang harus Anda keluarkan untuk membangun rumah tradisional adalah sekitar 33,75 juta rupiah. Sementara itu, ongkos jasa pembangunan sebuah rumah prefab yang harus Anda siapkan setidak-tidaknya adalah sekitar 3,75 juta rupiah. Angka yang sangat signifikan, bukan?
Satu hal lainnya yang perlu Anda perhatikan dan persiapkan adalah dana darurat. Besarnya dana untuk keperluan tidak terduga yang disarankan adalah sebesar 20 persen dari total Rencana Anggaran Belanja (RAB). Jika harga rumah prefabrikasi memerlukan total anggaran 80 juta, Anda perlu menyiapkan total dana minimal 96-100 juta. Pun jika harga rumah tradisional memerlukan total anggaran 200 juta, Anda perlu menyiapkan total dana minimal 240-250 juta.
Saya Ingin Membangun Rumah Prefabrikasi, Selanjutnya Bagaimana?
Terbatasnya contoh dan ketersediaan rumah prefab boleh jadi tantangan tersendiri bagi Anda yang ingin memiliki hunian ini. Namun tenang saja, membangun rumah prefabrikasi tidak sesulit itu.
Pada dasarnya, pembangunan rumah prefabrikasi memerlukan lima langkah mudah seperti berikut ini.
- Persiapan Lahan
Mempersiapkan lahan yang dimaksud bukan hanya soal Anda sudah mempunyai sebidang tanah sebagai tempat untuk mendirikan bangunan. Persiapan lahan merujuk pada pengolahan lahan hingga siap untuk diproses lebih lanjut melalui proses penggalian pondasi, perataan dan pengeringan tanah, dan lain-lain. Oleh karena sifatnya yang sangat teknis, akan lebih bijak jika Anda menyerahkan urusan ini pada pihak ketiga profesional yang lebih berpengalaman sehingga tidak menuntut lebih banyak waktu, biaya, maupun tenaga.
- Pengiriman Material
Sebagaimana yang sudah dijelaskan, sebagian rumah prefab sudah dibangun terlebih dahulu di pabrik. Selepas itu, barulah modul tersebut dikirim menuju lahan yang sudah disiapkan. Anda pun hanya tinggal menunggu pihak produsen mengirim rangka rumah idaman ke lokasi yang telah disepakati.
- Pemasangan Dinding
Pembangunan rumah prefabrikasi pun dapat dimulai setelah lahan siap dan material sudah siap dipakai. Pengerjaan ini akan lebih efisien jika menggunakan alat khusus seperti derek yang akan membawa panel-panel berbentuk dinding rumah.
- Pembingkaian
Usai dinding terpasang, kini saatnya memasang lantai dan beberapa aksen tambahan seperti jendela. Tak lupa proses peletakan kerangka kerja juga terjadi pada tahap ini untuk menjaga keutuhan seluruh rumah sekaligus pemeliharaan atap.
- Pemasangan Langit-Langit dan Atap
Langkah selanjutnya adalah dengan pemasangan langit-langit berikut atap. Caranya pun tidak terlalu jauh dengan proses pemasangan dinding. Begitu atap komplet terpasang, maka selesailah pembangunan rumah prefab. Anda pun dapat mengerjakan beberapa kegiatan lain seperti peletakan furnitur secara pas (terutama untuk menciptakan rumah tahan gempa), mengatur lanskap taman, dan lain-lain.
Namun, langkah-langkah tersebut tentu Anda serahkan ke pihak ketiga yang lebih berkompeten dalam hal tersebut. Sebelum urusan teknis dikerjakan, berikut adalah beberapa hal awal dan mendasar yang perlu Anda lakukan jika ingin membuat rumah prefab.
Memiliki Lahan
Siapkan terlebih dahulu lahan yang akan digunakan. Rumah prefab tidak mensyaratkan Anda mempunyai batas minimal lahan. Pada area terbatas sekalipun, arsitek tetap dapat membantu Anda mewujudkan impian memiliki hunian prefab yang nyaman dan berkualitas.
Menyiapkan Bujet
Berdasarkan beberapa hitungan di atas, Anda dapat memperkirakan berapa kira-kira yang dibutuhkan untuk membangun sebuah rumah prefab. Anda bisa mendapatkan sebuah rumah prefab mulai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Jangan lupa, pastikan Anda juga sudah mengalkulasikan rencana dana darurat dengan besarnya minimal 20 persen dari total RAB.
Memilih Konsultan dan Tenaga Ahli yang Tepat
Selanjutnya, pilihlah konsultan dan tenaga ahli yang tepat. Anda bisa memilih arsitek maupun konsultan terutama yang telah berpengalaman membuat rumah atau bangunan prefab seperti Myfab. Adapun beberapa hal yang dapat Anda jadikan tolak ukur untuk memilih tenaga profesional terkait adalah sebagai berikut.
- Kualitas pekerjaan yang dihasilkan (cek melalui portofolio)
- Fasilitas yang diberikan (gali informasi apakah cakupan layanan sesuai dengan kebutuhan Anda)
- Biaya jasa
- Kesesuaian alias chemistry dengan Anda
Harga rumah prefabrikasi yang lebih terjangkau menjadi salah satu solusi bagi masyarakat masa kini untuk memiliki properti sendiri. Jika dibandingkan rumah dengan pembangunan metode konvensional, rumah prefab menawarkan biaya bahkan hingga 50 persen lebih murah. Adapun beberapa hal yang memengaruhi signifikansi perbedaan biaya tersebut antara lain biaya material dan biaya jasa.
Jadi, tunggu apa lagi? Wujudkan cita-cita hunian berkualitas yang ramah kantong Anda bersama MyFab sekarang juga. Kami menyediakan beragam pilihan modul dan panel rumah prefab high quality serta akseseoris dan furnitur untuk mempercantik hunian ramah lingkungan Anda.