Pandemi COVID-19 sudah menjadi topik yang sangat umum dimana-mana. Pandemi ini mempengaruhi hampir semua sektor secara negatif, sehingga menciptakan ketidakseimbangan ekonomi di banyak negara. Salah satu sektor tersebut adalah sektor pembangunan atau infrastruktur. Regulasi social-distancing tidak memperbolehkan orang-orang untuk berkumpul dalam satu tempat tanpa menjaga jarak. Sedangkan ketika sedang membangun bangunan di lokasi konstruksi, para pekerja harus saling bertemu dan bekerja sama dengan bertemu secara fisik. Tentunya secara logika, sektor ini dipengaruhi secara negatif juga.
Namun, bagaimana jika situasinya diputar balik? Dengan kata lain, pandemi ini justru dapat menguntungkan sektor infrastruktur yang mengaplikasikan sistem prefabrikasi karena beberapa alasan, yakni:
Minimnya jumlah pekerja on-site.
Selain pembangunan yang dilakukan off-site, jumlah pekerja yang dibutuhkan on-site sangat minimal, jika dibandingkan dengan pembangunan tradisional, di mana semua pembangunan harus dimulai dari nol di lokasi konstruksi. Hal ini telah didukung oleh BDC Network, dikatakan bahwa “Tugas keamanan terkait COVID seperti jalur penyaringan atau pelacakan kontak juga dikurangi karena lebih sedikit pekerja dan pengunjung yang terlibat”. Para pekerja juga lebih fleksibel dalam perubahan jadwal dan pergantian shift kerja. Sehingga, tidak hanya menguntungkan bagi perusahaan dan klien, tapi juga untuk para pekerja. Para pekerja atau labor workers dapat memaksimalkan potensi pengerjaan mereka dan lebih bergantung satu sama lainnya dengan adanya efisiensi jumlah dan fleksibilitas waktu pengerjaan.
Pengaturan proses pengerjaan dan kualitas yang lebih baik.
Berbeda dengan konstruksi bangunan tradisional, panel-panel rumah modular dibuat dalam lingkungan yang tidak terpengaruhi oleh cuaca ataupun lingkungan sekitar. Dengan kata lain, proses pengerjaan sangat mudah diatur dan dikontrol, sehingga pengaruh dari pandemi juga minimal. Hal ini juga didukung dengan bagaimana pembuatan panel bergantung pada mesin, bukan tenaga kerja manusia. Hasil kerja dari mesin jauh lebih konsisten dan persisten, kualitas yang dihasilkan antara produk satu dengan yang lain tentu saja sama. Dengan ini, adanya peningkatan atau pembaharuan bahan untuk meningkatkan kualitas juga dapat dilakukan tanpa mengkhawatirkan adanya perbedaan kualitas diantaranya.
Pengurangan biaya yang drastis / Pengeluaran biaya yang lebih minimal dan efisien.
Segala sesuatu yang lebih efisien, memiliki lebih sedikit gangguan dan membutuhkan lebih sedikit tenaga kerja secara alami akan lebih murah. Dengan sedikitnya pekerja yang dibutuhkan untuk assembly panel-panel di lokasi konstruksi, biaya pengerjaan tentu saja berkurang. Ditambah lagi dengan berkurangnya waktu pembangunan proyek yang disertai dengan efisiensi pemanfaatan modal pembangunan, tentu saja perusahaan prefabrikasi akan sangat diuntungkan. Pandemi COVID-19 juga tidak dapat memberi dampak negatif yang signifikan terhadap bidang ini.
Menurut sebuah penelitian yang berjudul “The Prefabrication and Modular Construction 2020 SmartMarket Report” yang dipublikasikan oleh Bradley Corporation, dikatakan bahwa “peningkatan kinerja jadwal, penurunan biaya konstruksi dan peningkatan kualitas juga merupakan pendorong utama untuk meningkatkan penggunaan prefabrikasi dan konstruksi modular dalam tiga tahun ke depan”.
Selain itu, prefabrikasi juga dapat menyelamatkan banyak nyawa dalam pandemi ini. Karena cepatnya peningkatan jumlah korban COVID-19, hampir seluruh rumah sakit di seluruh dunia terpenuhi dan kesulitan memenuhi kebutuhan dari pasien-pasien. Namun, pemerintah Tiongkok, lebih tepatnya di pinggiran Kota Shijiazhuang, telah membangun fasilitas rumah sakit darurat untuk merawat lebih dari 4,000 orang. Untuk melakukan ini, mereka menggunakan panel modular untuk mempercepat proses pembangunan. Setiap ruangan juga memiliki fasilitas yang memadai, termasuk AC, wifi, dan kamar mandi.
Referensi:
https://www.bdcnetwork.com/prefab-construction%E2%80%99s-secret-weapon-against-covid-19